tag:blogger.com,1999:blog-84578084847089338702024-03-08T15:52:42.018+07:00BISNIS AYAM POTONGMENYIAPKAN DAGING AYAM SEHAT DAN BERKUALITAS DENGAN HARGA BERSAINGSUGIHARDJO@DELAPAN_DUAhttp://www.blogger.com/profile/09937856843110546452noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-8457808484708933870.post-59545284972377478012008-12-24T09:37:00.005+07:002008-12-24T14:03:59.059+07:00KONSULTASI BISNIS<div align="center"></div><p></p><p align="center"><span style="font-size:130%;"><strong>Langkah Awal memulai Bisnis.</strong></span></p><div align="left"></div><div align="left"><strong>Ketahui Resiko yang harus ditangung !.</strong></div><div align="left"><br /><strong>Peternak/Industri Hulu.</strong> Dalam dunia bisnis ayam potong, peternak adalah sebagai pihak yang paling banyak menanggung resiko, yang meliputi : </div><div align="left"><br />1. Biaya/kenaikan harga (yang meliputi DOC, pakan, obat-obatan/desinfectan, transportasi, </div><div align="left">upah kerja, listrik, pembuatan/sewa/perbaikan kandang, keamanan dll).<br />2. Perubahan cuaca ( berpengaruh terhadap tingkat kematian ayam dan pengeluaran </div><div align="left">biaya tambahan untuk pemanas/listrik, cover dll).<br />3. Penyakit (kematian ayam meningkat dan pengeluaran biaya obat/vaksin bertambah).<br />4. Daya Beli, menurunnya daya beli masyarakat sebagai konsumen yang diakibatkan oleh </div><div align="left">kondisi perekonomian nasional maupun global.<br />5. Monopoli, adanya monopoli harga yang ditentukan oleh perusahaan pembuat pakan, </div><div align="left">pembuat DOC maupun Suplayer/pengepul/pemotong, sehinggamengakibatkan fihak </div><div align="left">peternak tidak bisa berbuat banyak, hanya bisa mengikuti harga yang sudah ditentukan. </div><div align="left"></div><div align="left"><strong></strong></div><div align="left"><strong>Suplayer/Pengepul</strong>. Sebagai suplayer selain harus memiliki kemampuan, keuletan dan kejelian untuk mencari dan menawar ayam siap potong, juga ada resiko yang harus ditanggung yaitu :</div><div align="left"></div><div align="left">1. Modal, harus menyiapkan modal tiga kali jumlah kapasitas pasokan ayam yang menjadi </div><div align="left">tanggungannya.<br />2. Transportasi, harus memiliki armada transportasi sendiri yang memadai sesuai dengan </div><div align="left">kebutuhan pasokan ayam yang diminta.<br />3. Upah Kerja, meningkatnya harga-harga sembako akan menigkat pula tuntutan upah </div><div align="left">kerja dari para pegawai/sopir.<br />4. Kandang, Pembuatan Kandang untuk menampung sementara bila tidak disalurkan </div><div align="left">langsung kepada pemotong harus memenuhi persyaratan lokasi maupun kesehatan bagi </div><div align="left">ayam dan lingkungan.<br />5. Tingkat Kematian, adanya kesalahan penanganan selama dalam perjalanan/transportasi </div><div align="left">maupun penampungan sementara akan mengakibatkan kematian ayam meningkat </div><div align="left">sebelum sampai kepada konsumen.<br /></div><div align="left"><strong></strong></div><div align="left"><strong>Pemotong/Penjual/Industri Hilir</strong>. Selain harus sudah memiliki pangsa pasar, sebagai pemotong atau penjual juga ada resiko yang harus ditanggung oleh penjual/pemotong.<br /></div><div align="left">1. Transportasi, harus memiliki armada transportasi sendiri yang memadai sesuai dengan </div><div align="left">kebutuhan pasokan daging ayam yang diminta.<br />2. Upah Kerja, meningkatnya harga-harga sembako akan meningkat pula tuntutan upah </div><div align="left">kerja dari para pegawai/sopir.<br />3. Rumah Potong dan Kandang, Membuat rumah potong dan kandang untuk menampung </div><div align="left">sementara sebelum dipotong harus memenuhi persyaratan lokasi maupun kesehatan </div><div align="left">bagi ayam dan lingkungan.<br />4. Tingkat Kematian, adanya kesalahan penanganan selama penampungan sementara </div><div align="left">sebelum dipotong, akan mengakibatkan kematian ayam sebelum dipotong.<br />5. Daya Beli, menurunnya daya beli masyarakat sebagai konsumen yang diakibatkan oleh </div><div align="left">kondisi perekonomian nasional maupun global, mengakibatkan daging ayam potong tidak laku.</div>SUGIHARDJO@DELAPAN_DUAhttp://www.blogger.com/profile/09937856843110546452noreply@blogger.com3